BONE PEOPLES

Cari Blog Ini

pada tanggal November 02, 2018

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

AKSI DEBUS VERSI BUGIS

Video Lengkapnya ada pada Link Berikut ini

www.youtube.com/watch?v=cRWslCno9ds

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer

SIRAWRU SULO Alias Perang Api

Kegiatan “Sirawu Sulo” ini biasanya diadakan 3 (tiga ) tahun sekali yang tidak boleh tidak dilaksanakan karena kegiatan ini mempunyai pengaruh pada masyarakat “Desa Pongka” karena masyarakat desa pongka sendiri percaya bahwa acara Sirawu Sulo ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi malapetaka bagi masyarakat desa Pongka tersebut. Ø Makna pelaksanaan Ritual Sirawu Sulo - Sebagai ritual untuk menolak bala - Pesta panen kapas, jagung, kacang hijau, tembakau Ø Makna ayam dan gendang dalam prosesi pelaksanaan ritual “sirawu Sulo” yakni : - Ayam sebagai symbol kegembiraan masyarakat desa Pongka untuk menyambut acara ritual “Sirawu Sulo”. - Gendang sebagai symbol penyemangat bagi masyarakat desa Pongka. Ø Pelaksanaan Ritual “Sira...

SONGKO RECCA alias SONGKO TO BONE

Songkok Recca’ terbuat dari serat pelepah daun lontar dengan cara dipukul-pukul (dalam bahasa Bugis : direcca-recca) pelepah daun lontar tersebut hingga yang tersisa hanya seratnya. Serat ini biasanya berwarna putih, akan tetapi setelah dua atau tiga jam kemudian warnanya berubah menjadi kecoklat-coklatan. Untuk mengubah menjadi hitam maka serat tersebut direndam dalam lumpur selama beberapa hari. Jadi serat yang berwarna hitam itu bukanlah karena sengaja diberi pewarna sehingga menjadi hitam. Serat tersebut ada yang halus ada yang kasar, sehingga untuk membuat songkok recca’ yang halus maka serat haluslah yang diambil dan sebaliknya serat yang kasar mengh asilkan hasil yang agak kasar pula tergantung pesanan. Untuk menganyam serat menjadi songkok menggunakan acuan yang disebut Assareng (lihat Foto sebelah Kanan) yang terbuat dari kayu nangka kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai songkok. Acuan atau assareng itulah yang digunakan untuk merangkai...

Keperkasaan Wanita Bugis dalam sebuah Tari Pakkanna

Tari ini menceritakan Tentang Prajurit Wanita pada zaman Kerajaan Bugis. Tarian dilakukan oleh sekelompok pecinta seni yang bergabung dalam organisasi Sanggar Seni Saoraja Kabupaten Bone. Sanggar Seni Saoraja menampilkan tari Pakkanna. Tarian yang menceritakan pasukan elit wanita atau laskar wanita pada masa kerajaan Bone yang ke 6, Latentrisukki Petta Mulengnge pajung, melakukan persiapan para laskar wanita sebelum maju ke medan perang. Tari ini diperagakan lima wanita cantik. Menikam diri dengan menggunakan senjata tajam badik sebagai simbol prajurit untuk siap berperang. Koreografer Andi Irwan mengatakan, tarian ini dibuat pada tahun 2012. Terinspirasi dari masa pemerintahan Raja Bone Latenri Sukki yang memiliki sejarah membentuk prajurit wanita. Salah seorang penari Dia Listiana Anwar mengatakan, saat menari dan menikam diri dengan badik, dirinya tidak merasakan ada benda tajam menusuk tubuhnya....

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Barcin

anthodetata